Jumat, 01 Mei 2015

Sebarkanlah Hanya yang Baik

21 Mar 05:43 - UkumRusyidasab: WA dari Syaikh Ali bin Shalih Al Arifi إخواني الأعزاء اعضاء هذا القروب المبارك. السلام عليكم. لاشك أن المؤمن يفرح بالاجتماع مع إخوانه ويأنس بالتواصل معهم ويسأل الله أن يكون هذا الاجتماع على طاعته سبحانه ؛ ويرجو من الله أن يستمر هذا التواصل حتى يدخلوا جنات النعيم زمراً زمرا ؛ ولايكون ذلك إلا إذا كان الاجتماع على الخير والتواصي به ؛ يقول تعالى ( الأَخِلاَّء يومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقين ) أسأل الله أن يجعلني وإياكم من المتقين .. ومن نعم الله علينا وسائل التواصل التي تقرِّب البعيد وتجعل الناس كأنهم في قرية واحدة ؛ وإن من شكر هذه النعمة استعمالها في مرضاة الله .. وَمِمَّا يؤسف له أن ينشر البعض مقاطع محرمة أو صوراً ليُضحك الناس ! ويبوء هو بإثمها ! ولربما تناقلها الكثير عن طريقه فيكون له وزر هؤلاء جميعاً وقد كان في غنىً عن ذلك .. فلنحرص أن لاننشر إلا الخير ؛ فالعمر وإن طال قصير ؛ والناقد بصير ؛ والحساب عسير .. هذه خاطرة من محب لكم أسأل الله أن تقع من قلوبكم موقع الغيث من الأرض العطشى . ------------ انشروها في المجموعات للذكرى وذكر فإن الذكرى تنفع المؤمنين محبكم ..علي بن صالح العريفي Saudara-saudaraku yang terhormat dalam group ini Assalamualaikum, Tidak diragukan lagi, bahwa seorang mukmin bergembira karena dapat berkumpul dengan saudara-saudaranya dan merasa senang dapat berkomunikasi dengan mereka, ia hendaknya meminta kepada Allah agar perkumpulan itu di atas ketaatan kepada-Nya, dan berharap kepada Allah agar komunikasi ini terus berlanjut sampai masuk ke dalam surga yang penuh kenikmatan secara berombongan. Namun hal itu tidak mungkin dicapai kecuali jika perkumpulan (group yang dibuat) didasari atas kebaikan dan mengingatkan manusia kepadanya. Allah Ta'ala berfirman, "Teman-teman akrab, satu sama lain akan menjadi musuh kecuali orang-orang yang bertakwa." Saya meminta kepada Allah agar Dia menjadikan aku dan kalian termasuk orang-orang yang bertakwa. Termasuk nikmat Allah kepada kita adalah banyaknya sarana komunikasi yang menjadikan orang yang jauh seakan-akan berada dalam satu tempat, dan termasuk mensyukuri adalah menggunakannya untuk mendatangkan keridhaan Allah. Sangat disayangkan, ada sebagian orang yang menyebarkan video video yang diharamkan atau gambar-gambar yang membuat orang lain tertawa. Padahal terkadang disebar lagi oleh banyak orang sehingga ia menanggung dosa mereka semua, padahal ia tidak butuh menyebarkannya sama sekali. Oleh karena itu, berusahalah untuk tidak menyebarkan selain yang baik. Usia kita hanya sebentar, pengkritik selalu memperhatikan celah kita, sedangkan hisab demikian sulit.... Itulah hal yang terbesit dalam diriku yang mencintaimu. Aku meminta kepada Allah agar kalimat ini mendapat tempat di hatimu seperti halnya hujan di tanah yang kering. Silahkan sebarkan untuk mengingatkan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. Orang yang mencintaimu: Ali bin Shalih Al Arifi Penerjemah: Marwan Hadidi 21 Mar 08:42 - ‪+62 857-3514-0335‬: Ketika Musik Menggema di Andalusia Oleh: Mohammad Fauzil Adhim Ziryab. Ini lelaki yang mengubah Andalusia dari puncak kejayaan sebagai pusat peradaban Islam hingga Islam nyaris tak bersisa di sana. Andalusia yang awalnya hidup dengan semangat berislam dan menekuni ilmu diniyah sepenuh kesungguhan, berpaling kepada musik hingga melalaikan. Jika Imam Syafi’i meninggalkan Baghdad karena menghindari taghbir (musik religius) yang mulai muncul, maka Ziryab meninggalkan Baghdad untuk berpindah ke Andalusia justru membawa taghbir dan beragam musik lainnya. Lelaki keturunan Persia kelahiran Iraq ini menjadi sumber fitnah syubhat yang menemukan lahan suburnya di Andalusia. Pintunya adalah musik. Ziryab, begitu namanya panggilannya, atau Abul Hasan ‘Ali Ibn Nafi‘ pula yang pertama kali mendirikan sekolah musik di Spanyol dan pada gilirannya menjadi model di segenap penjuru Eropa. Atas gagasan Ziryab, pemisahan laki-laki dan perempuan saat belajar, dihapus. Sejak masa itu, mulai digabung laki-laki dan perempuan dalam satu ruang kelas. Perhatian dan kecintaan muslimin Andalusia pun bergeser dari telaah ilmu beralih kepada bernikmat-nikmat dengan musik. Memang isi lirik tidak selalu buruk. Alasan bermusik pun tampak mulia. Tapi secara pasti menggeser himmah(passion) dan iltizam ummat. Andalusia yang sebelumnya mengepakkan sayapnya ke semakin banyak belahan bumi, disambut sebagai pembebas, pelahan terpuruk ambruk. Bermula dari dihidupkannya musik oleh Ziryab, muslimin Andalusia melemah iltizam (komitmen)nya kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dakwah pun segera surut, walaupun majelis tampak kian gegap gempita. Meski gemuruh Islam tampak semarak, tapi tidak lagi menggugah. Hilang barakah. Tak membangkitkan ghirahagama yang meluap-luap. Secara fisik, fasilitas memadai harta berlimpah. Tapi jiwa-jiwa yang bertekun dengan ilmu dan senantiasa menyiapkan diri semakin jauh. Muslimin yang awalnya zuhud dan memuliakan ilmu beralih mengagungkan dunia maupun penampilan seraya meyakini sebagai faktor penentu. Pintu masuknya musik, Ziryab kemudian menciptakan gaya hidup untuk berlomba mode dalam busana. Beda karena waktu, musim dan acara. Jilbab untuk menghadiri majelis ilmu, walimah, jalan santai bersama keluarga atau acara lain pun seakan-akan harus berbeda. Alasan kadang tampak mulia. Tapi dampaknya kemudian sangat menyedihkan ketika penggerak sesungguhnya berlomba-lomba gengsi busana. Soal makan pun, Ziryab mengubah budaya masyarakat. Ada hidangan pembuka, utama (main course) serta hidangan penutup. Semuanya menggunakan alasan yang indah dan baik, termasuk alasan kesehatan. Tetapi semuanya menyeru kepada sikap meninggalkan sunnah. Begitu pun alasan estetika kerap dijadikan acuan. Ini wilayah yang netral awalnya. Tapi manakala didahulukan dari sunnah, inilah yang menjadi masalah besar. Beragam alasan yang dikemas dan akhirnya menjadi sikap muslimin, merupakan pintu fitnah syubhat. Inilah yang akhirnya melemahkan ummat. Mereka lemah. Yang awalnya sangat disegani, berbalik diremehkan dan setiap tahun kekalahan mereka dirayakan hingga hari ini. Andalusia tak lagi punya gigi. Dan sebab runtuhnya bukan sedikitnya amunisi maupun kurangnya harta, tetapi karena hanyut oleh musik. Teringatlah saya kepada sebuah hadis. Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallambersabda: لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ “Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat musik.” (HR. Bukhari).   Semoga catatan sederhana ini bermanfaat dan barakah. Semoga kita dapat mengambil pelajaran darinya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda